Ingin Usaha Anda Kami Liput?
Pasang Iklan disini
Bisnis

Las di Laut: Risiko Tinggi, Bayaran Tinggi, Siap Tantangannya

batambisnis.com – Las di laut, atau yang dikenal sebagai underwater welding, adalah teknik pengelasan yang dilakukan di bawah permukaan air, terutama di laut. Teknik ini digunakan untuk perbaikan dan konstruksi struktur bawah air seperti kapal, platform minyak, pipa bawah laut, dan jembatan yang terendam. Proses pengelasan ini dapat dilakukan dalam dua cara: basah (wet welding) dan kering (dry welding). Dalam wet welding, pengelasan dilakukan langsung di bawah air menggunakan elektroda khusus, sedangkan dalam dry welding, area pengelasan dikeringkan terlebih dahulu menggunakan ruang bertekanan positif sebelum proses pengelasan dilakukan.

 Peralatan dan Teknik yang Digunakan

Pengelasan bawah air memerlukan peralatan khusus untuk memastikan keselamatan dan efektivitas proses. Beberapa peralatan yang digunakan antara lain:

  • Helmet Las Bawah Air: Melindungi wajah dan mata dari cahaya busur las serta menyediakan suplai udara bersih.
  •  Baju Selam Khusus: Dirancang untuk melindungi penyelam dari suhu dingin dan tekanan tinggi di bawah
  • Peralatan Las Khusus: Seperti mesin las yang disesuaikan untuk penggunaan di bawah air dan elektroda yang tahan terhadap kondisi basah.
  • Alat Komunikasi dan Navigasi: Memungkinkan penyelam untuk berkomunikasi dengan tim di permukaan dan menavigasi area kerja.

Selain itu, teknik pengelasan yang digunakan harus sesuai dengan kondisi lingkungan laut, seperti salinitas dan temperatur air, yang dapat mempengaruhi kualitas hasil las. Penelitian menunjukkan bahwa pengelasan di lingkungan dengan salinitas tinggi dan temperatur rendah dapat menghasilkan kekuatan tarik yang lebih tinggi pada sambungan las baja, meskipun juga dapat meningkatkan kerapuhan material .

Tantangan dan Risiko

Pekerjaan las di laut memiliki tingkat risiko yang tinggi dan memerlukan keahlian khusus. Beberapa tantangan dan risiko yang dihadapi antara lain:

  • Tekanan Air Tinggi: Tekanan yang meningkat seiring dengan kedalaman dapat mempengaruhi kondisi fisik penyelam dan peralatan.
  •  Visibilitas Terbatas: Air laut yang keruh dapat mengurangi jarak pandang, menyulitkan proses pengelasan.
  •  Arus Laut: Arus bawah laut yang kuat dapat mempengaruhi stabilitas penyelam dan peralatan.
  •  Bahaya Satwa Laut: Kemungkinan interaksi dengan satwa laut berbahaya seperti hiu atau ubur-ubur.
  • Risiko Kesehatan: Paparan terhadap kondisi ekstrem dapat menyebabkan dekompresi sickness atau narcosis nitrogen.
  •  Untuk mengatasi risiko ini, penyelam las harus memiliki sertifikasi menyelam komersial dan pelatihan pengelasan khusus, serta kondisi fisik yang prima.

Prospek Karir dan Penghasilan

Profesi sebagai penyelam las bawah air memiliki prospek karir yang menjanjikan, terutama di negara-negara dengan industri maritim yang berkembang. Di Indonesia, permintaan akan tenaga ahli las bawah air semakin meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur laut. Penyelam las dapat bekerja di berbagai sektor, termasuk perkapalan, pengeboran lepas pantai, dan konstruksi bawah laut.

Dari segi penghasilan, profesi ini menawarkan kompensasi yang tinggi. Sebagai contoh, di Indonesia, seorang penyelam las dapat menghasilkan sekitar Rp5 juta per hari, dengan waktu kerja yang terbatas, biasanya tidak lebih dari dua jam per hari .

Kesimpulan

Las di laut adalah profesi yang memerlukan keahlian teknis tinggi, pelatihan khusus, dan kesiapan fisik yang prima. Meskipun memiliki risiko yang tinggi, profesi ini menawarkan peluang karir yang menjanjikan dan kompensasi yang menarik. Dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur bawah laut, permintaan akan tenaga ahli las bawah air diperkirakan akan terus meningkat di masa depan.

Daslan Manurung
Author: Daslan Manurung

I am a Content Creator and Internet Marketer in Batam.

Daslan Manurung

I am a Content Creator and Internet Marketer in Batam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button