Kesalahan Umum dalam Membuat Promo Produk dan Cara Menghindarinya

batambisnis.com – Promosi produk adalah bagian penting dalam strategi pemasaran. Namun, jika tidak direncanakan dengan matang, promo produk justru bisa menjadi bumerang bagi bisnis. Banyak pelaku usaha, dari UMKM hingga perusahaan besar, melakukan kesalahan promo produk yang mengakibatkan kerugian finansial, turunnya kredibilitas, hingga kehilangan kepercayaan pelanggan.
Artikel ini akan membahas kesalahan-kesalahan umum dalam membuat promo produk dan memberikan tips konkret untuk menghindarinya agar kampanye promosi Anda berjalan sukses dan menguntungkan.
Tidak Menentukan Tujuan yang Jelas
Kesalahan:
Banyak pelaku bisnis meluncurkan promo tanpa tahu dengan pasti apa tujuan utamanya. Apakah untuk meningkatkan penjualan? Mendatangkan pelanggan baru? Membuang stok lama?
Cara Menghindarinya:
Sebelum membuat promo, tentukan tujuan yang spesifik, terukur, dan realistis. Gunakan prinsip SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Misalnya:
- Meningkatkan penjualan produk A sebesar 20% dalam 1 bulan
- Menambah 1.000 subscriber email selama masa promo
Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa menyusun strategi yang tepat dan mengevaluasi hasilnya dengan akurat.
Diskon Tanpa Perhitungan Matang
Kesalahan:
Memberikan diskon besar tanpa menghitung ulang margin keuntungan. Akibatnya, bukannya untung, bisnis malah merugi.
Cara Menghindarinya:
Sebelum menawarkan diskon, lakukan analisis:
- Berapa harga pokok produk?
- Berapa biaya marketing dan operasional?
- Berapa diskon maksimum yang masih menghasilkan margin sehat?
Gunakan tools seperti break-even analysis untuk memastikan bahwa promo tetap menguntungkan.
Tidak Memahami Target Audiens
Kesalahan:
Promosi tidak sesuai dengan kebutuhan atau kebiasaan audiens. Misalnya, promo barang mewah dengan potongan harga besar di platform yang mayoritas audiensnya mencari produk murah.
Cara Menghindarinya:
Kenali siapa audiens utama Anda:
- Usia, jenis kelamin, lokasi
- Minat dan perilaku belanja
- Platform digital yang mereka gunakan
Gunakan data dari Google Analytics, Insight media sosial, atau hasil survei pelanggan untuk menyesuaikan format dan jenis promo.
Informasi Promo Tidak Jelas atau Menyesatkan
Kesalahan:
Membuat iklan promo dengan informasi yang tidak lengkap, ambigu, atau bahkan menyesatkan. Misalnya, menulis “Diskon 70%” tetapi ternyata hanya berlaku untuk satu produk dari ratusan.
Cara Menghindarinya:
Pastikan semua informasi disampaikan secara transparan dan detail, termasuk:
- Masa berlaku promo
- Syarat dan ketentuan
- Produk mana saja yang berlaku
Jujur dan terbuka akan membangun kepercayaan pelanggan dalam jangka panjang.
Tidak Ada Batasan Waktu atau Kuota
Kesalahan:
Promo berlangsung tanpa batas waktu atau stok, sehingga tidak menciptakan urgensi. Pelanggan merasa bisa beli kapan saja dan akhirnya tidak pernah membeli.
Cara Menghindarinya:
Tambahkan urgensi dan kelangkaan (scarcity) seperti:
- “Hanya hari ini”
- “Stok terbatas”
- “Khusus 100 pembeli pertama”
Teknik ini terbukti efektif meningkatkan konversi penjualan.
Salah Memilih Channel Promosi
Kesalahan:
Menggunakan channel yang tidak relevan dengan produk atau audiens. Misalnya, mempromosikan produk anak-anak di LinkedIn.
Cara Menghindarinya:
Pilih channel promosi berdasarkan karakteristik target market:
- Instagram dan TikTok: Cocok untuk produk visual dan audiens muda
- Facebook: Cocok untuk rentang usia 25–45 tahun
- Email marketing: Efektif untuk repeat order atau promo eksklusif
- Marketplace: Manfaatkan fitur flash sale, voucher, dan promo bundling
Terlalu Sering Meluncurkan Promo
Kesalahan:
Terlalu sering memberikan promo membuat pelanggan “terbiasa” dan hanya membeli saat ada diskon.
Cara Menghindarinya:
Gunakan promo secara strategis dan berkala, seperti:
- Saat launching produk baru
- Momen spesial (Hari Raya, Harbolnas, ulang tahun brand)
- Saat stok melimpah
Seimbangkan dengan promosi nilai (value proposition) seperti kualitas, keunikan, dan layanan pelanggan.
Tidak Melakukan Evaluasi Setelah Promo
Kesalahan:
Setelah promo selesai, tidak ada analisis atau evaluasi untuk menilai keberhasilannya.
Cara Menghindarinya:
Gunakan metrik yang sesuai seperti:
- ROI (Return on Investment)
- Jumlah produk terjual
- Jumlah pelanggan baru
- Bounce rate & engagement iklan
Evaluasi membantu Anda memperbaiki strategi dan membuat promosi berikutnya lebih efektif.
Mengabaikan Customer Experience
Kesalahan:
Fokus hanya pada penjualan selama promo tanpa memperhatikan pengalaman pelanggan, seperti:
- Website lambat saat traffic naik
- CS tidak responsif
- Sistem pemesanan error
Cara Menghindarinya:
Pastikan sistem Anda siap:
- Website dan checkout page cepat
- Layanan pelanggan siap 24 jam saat puncak promo
- FAQ dan syarat ketentuan tersedia dan mudah diakses
Tidak Membangun Hubungan Pasca Promo
Kesalahan:
Setelah pelanggan membeli lewat promo, tidak ada follow-up sehingga pelanggan tidak kembali.
Cara Menghindarinya:
Gunakan strategi retention:
- Kirim email ucapan terima kasih + penawaran produk lain
- Tawarkan poin loyalitas
- Buat konten edukatif pasca pembelian
Pelanggan lama jauh lebih mudah dikonversi kembali dibanding pelanggan baru.
Kesimpulan
Meluncurkan promo produk adalah seni sekaligus sains. Banyak kesalahan promo produk terjadi karena kurangnya perencanaan, data, dan pemahaman terhadap target market. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, bisnis Anda akan memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan secara berkelanjutan.
Ingatlah, promosi yang berhasil bukan hanya tentang diskon besar, tapi juga tentang strategi yang matang dan pengalaman pelanggan yang positif.