Pengaruh pandemi corona terhadap perekonomian di Indonesia menjadi terpuruk, tak hanya tanah air semua negara di dunia pun ikut menurun ekonominya. Bahkan, IMF sebagai lembaga keuangan dunia memperhitungkan kalau perekonomian global tumbuh minus 3 persen. Lantas, di Indonesia sendiri seberapa kuat pengaruh covid-19 pada perkembangan ekonominya?
Melalui Kementrian Keuangan, pemerintah Indonesia mencatat setidaknya terdapat delapan hal dampak penyebaran covid-19 pada pergerakan ekonomi Indonesia, seperti tenaga kerja sampai ke lini kinerja industri di nusantara. Efek ini secara masif menyerang sendi-sendi sosial maupun perekonomian Indonesia, hingga menggoyahkan perkembangannya.
9 Pengaruh Pandemi Corona terhadap Perekonomian di Indonesia
Berikut ini ulasan pengaruh pandemik corona pada perekonomian tanah air, di antaranya:
– Konsumsi atau Daya Beli Masyarakat Menurun
Diberlakukannya peraturan PSBB membuat kegiatan di luar rumah para warga jadi terbatas. Terlebih lagi sebagian besar rakyat Indonesia lebih memilih pembelian barang secara langsung ketimbang dari jalur online. Ditambah lagi penutupan toko, pasar, hingga pengurangan SDM menjadikan lini perdagangan tidak berjalan baik, hal ini pun membuat kondisi keuangan keluarga ikut berkurang.
– Kinerja Impor Menurun
Tak tanggung-tanggung pengaruh pandemi ini membuat kinerja impor jadi mengalami penurunan yang luar biasa drastis. Pada triwulan pertama 2020 angka aktivitas impor terakhir menunjukan trafiknya menurun, yakni sebesar 3,7 persen YTD atau Year to Date.
– Banyaknya Pekerja yang di PHK
Mewabahnya virus corona tidak hanya mengganggu stabilitas dunia kesehatan namun menjatuhkan berbagai lini kehidupan hingga membawa kesengsaraan yang makin meluas pada para pekerja baik itu formal ataupun informal. Kementerian keuangan memberitahukan adanya pekerja yang dirumahkan dan juga mendapat surat PHK hingga lebih dari 1,5 juta orang.
Adapun jumlah dari dua kalangan pekerja ini yang dirumahkan sekitar 90%, sementara sisanya 10% di PHK. Pemutusan kerja yang berasal dari golongan pekerja formal sekitar 1,24 juta orang dan pekerja informal ada sebanyak 265 ribu orang.
– Terjadinya Kontraksi PMI Manufacturing
PMI Manufacturing merupakan sebuah indikator yang umumnya memperlihatkan kinerja industri yang dikelola dalam negeri, entah itu dilihat dari permintaan baru, sisi produksi, sampai pada segi ketenagakerjaan yang sangat besar hingga memberi efek yang luar biasa berat terutama di sektor buruh.
Kementerian keuangan mengungkapkan, bahwa PMI Manufacturing Indonesia tengah mengalami pengerutan atau kontraksi yang lumayan dalam yakni sebanyak 45,3 atau hasil tahun ini lebih rendah ketimbang nilai per Agustus tahun lalu yang berada pada poin 49.
– Pengaruh Inflasi
Pandemi ini juga berdampak pada bagian keuangan, dimana nilai uang Indonesia mengalami kemerosotan. Kementerian Keuangan menjelaskan, kalau Inflasi dalam negeri pada bulan Maret 2020 telah mencapai 2,96% yoy atau year-on-year. Terjadinya Inflasi ini disebabkan harga perhiasan bahan logam emas naik dan juga sejumlah komoditas pangan.
– Menurunnya Jumlah Wisman
Wisman atau wisatawan mancanegara yang mengunjungi beraneka destinasi wisata di Indonesia memang memberi dampak yang sangat besar untuk ekonomi dalam negeri, dan coronavirus telah menghasilkan dampaknya yang massif. Bahkan di sektor pariwisata, tak tanggung-tanggung penurunan kunjungan wisatawan dari berbagai belahan dunia turun kurang lebih sebesar 7 ribu wisman tiap harinya. Kedatangan wisatawan mancanegara ini didominasi oleh turis China.
– Pembatalan Penerbangan Domestik dan Internasional
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan covid-19 turut menghantam industri penerbangan, sekurang-kurangnya terdapat 15 bandara yang ada di tanah air dimana 12.703 penerbangan mengalami pembatalan dari bulan Januari sampai Maret 2020, disana ada 11.680 penerbangan domestik serta sebanyak 1.023 penerbangan internasional yang dibatalkan.
– Hilangnya Pemasukan di Sektor Layanan Udara
Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara dan pembatalan penernbangan tentu berpengaruh pada angka hilangannya pemasukan dari lini jasa udara. Dan kerugian ini mencapai lebih dari 300 miliar rupiah per harinya.
– Penurunan Okupansi Hotel
Kementerian Pariwisata mengemukakan dampak dari covid-19 di sisi pariwisata, membuat Indonesia kehilangan pendapatan devisa yang berasal dari pariwisata ini berkurang sebesar 50 persen jika dibandingkan devisa tahun lalu. Demikian pula dengan okupansi perhotelan, terdapat 6.000 hotel yang mengalami penurunan pengunjung hingga lebih dari 50%.
Siapa yang menyangka, virus yang berawal dari Wuhan, China, ini memberi pengaruh yang signifikan di semua lini dan kalangan. Pengaruh pandemi corona terhadap perekonomian di Indonesia seperti yang dibahas di atas membuat RI masuk ke jurang resesi.
Leave a Reply